Lethologica, istilah ini masih terdengar asing bagi telinga
awam. Seorang psikolog bernama Carl Jung mengungkap hal mengenai fenomena di
ujung lidah ini dalam Kamus Kedokteran Amerika pada tahun 1915. Di kalangan
terpelajar dan para milenial istilah ini sudah sangat familiar.
Lethologica secara etimologi berasal dari bahasa Yunani klasik "lethe" (pelupa) dan
"logo" (kata). Kedua kata ini digabungkan untuk mengarah pada makna
"melupakan suatu kata". Para ahli jiwa mengartikan gabungan kata ini
sebagai ketidakmampuan otak untuk mengambil informasi dari kesan yang
tersimpan.
Kita pernah mengalami lupa hendak menyebut satu kata untuk
menjelaskan konsep yang ada di pikiran ketika sedang berkomunikasi. Kondisi
semacam ini biasa disebut ‘fenomena di ujung lidah’. Ada kata yang sempat
tebersit di otak, namun tidak kunjung terartikulasikan. Akibatnya, terjadi jeda
komunikasi. Hal ini terjadi karena komunikator sibuk mengingat kata yang
terlupakan. Kondisi semacam ini memerlukan kemampuan improvisasi supaya
komunikasi tidak terjeda. Kemampuan cepat menemukan kata alternatif untuk mewakili
konsep yg hilang tadi. Terlepas dari itu, istilah lethologica memberi gambaran
mengenai bagaimana otak bekerja dalam mengolah memori saat seseorang sedang
berbicara.
Kita mesti menyadari bahwa otak tidak bekerja seperti
komputer yang bisa menyimpan data dengan mudah lalu memunculkan kembali data
tersebut dengan menekan tombol keyboard. Otak bekerja multikompleks sehingga
membutuhkan prosedur khusus untuk operasionalnya. Kapasitas otak setiap orang
berbeda-beda. Meskipun begitu, para ahli meyakini bahwa lethologica adalah
kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini terjadi karena fungsi otak
dalam menyimpan memori dan mereproduksi memori tersebut mengalami kelambatan.
Para ahli berpendapat bahwa yang menyebabkan lethologica
bisa saja karena kecapaian otak bagian neocortex. Otak yang terus bekerja,
memiliki risiko melakukan kesalahan dalam menangkap dan menyampaikan sinyal
suatu informasi. Akibatnya, seseorang bisa lupa dengan suatu kata saat
berbicara. Namun, bisa juga menandakan bahwa fungsi otak bagian neocortex cukup
lemah sehingga kondisi ini rentan terjadi.
Fenomena ujung lidah normal terjadi, tetapi bisa menjadi
gangguan karena menghambat komunikasi yang sedang dilakukan. Kepercayaan diri
seseorang juga bisa turun ketika sedang presentasi atau menyampaikan pendapat
dalam suatu forum. Intinya, lethologica bukanlah penyakit, tetapi hanya
kealpaan biasa saja.**
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!