Banyuwangi - Parade Surya Senja (PSS) di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya ini digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini melibatkan generasi muda dari seluruh kabupaten yang ada di jawa Timur. Tujuannya adalah untuk mengembangkan Potensi Pemuda Jawa Timur. Selain itu, PSS digagas sebagai upaya menjaga nasionalisme dalam bentuk Upacara Penurunan Bendera Merah Putih yang diawali dengan pagelaran seni budaya dari seluruh wilayah Jawa Timur.
PSS dilaksanakan rutin setiap bulan yaitu tanggal 17. Inisiator tampilan dan yang mengatur tampilan seni dari Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI). Kegiatan selalu berlangsung dengan meriah dan ramai dengan penampilan aneka atraksi dari para pelajar dan mahasiswa. Bulan Desember ini giliran Kabupaten Banyuwangi mendapat kesempatan untuk tampil di arena tersebut. Ada 50 penari Gandrung Loka yang siap tampil. Mereka berasal dari beberapa SMP di Banyuwangi, yaitu:
- 1.
SMP Negeri 1 Muncar (7 penari)
- 2.
SMP Negeri 2 Muncar (5 penari)
- 3.
SMP Negeri 1 Srono (5 penari)
- 4.
SMP Negeri 2 Srono (5 penari)
- 5.
SMP Negeri 1 Singojuruh (5 penari)
- 6.
SMP Negeri 1 Banyuwangi (7 penari)
- 7.
SMP Negeri 5 Banyuwangi (2 penari)
- 8.
SMP Negeri 1 Kabat (4 penari)
- 9.
SMP Negeri 1 Rogojampi (5 penari)
- 10.
SMP Negeri 2 Rogojampi (5 penari)
Selain 50 penari, dalam rombongan tersebut juga ada 10 pemusik (nayaga), perias, pelatih tari, dan unsur pendamping dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. Mereka tiba di tempat istirahat Gedung Islamic Centre Surabaya sekitar pukul 06.00 WIB. Sore hari (16/12) pukul 15.00 sesuai dengan rencana, mereka mengikuti gladi bersih persiapan tampil besok (17/12) mulai pukul 15.00 WIB.
Gelar seni dan atraksi budaya dilakukan sebelum upacara penurunan bendera dilakukan oleh anggota PASKIBRAKA Provinsi Jawa Timur. Sajian aneka seni budaya ini untuk memberikan semangat dan kehangatan suasana bagi para undangan dan masyarakat yang hadir menyaksikan acara Parade Surya Senja tersebut. Kegiatan rutin bulanan merupakan wadah eksplorasi seni, budaya, dan keterampilan yang secara tidak langsung mendekatkan warisan leluhur kepada generasi muda. Selain itu, even ini untuk melatih generasi muda bertanggung jawab atas apa yang telah dibebankan kepada mereka agar memiliki jiwa peduli terhadap kemajuan Jawa Timur.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan dan
Olahraga Provinsi Jawa Timur ini sekaligus merupakan bentuk fasilitasi bagi
para pelajar dan mahasiswa dalam menyalurkan ekspresi kecintaan terhadap
tradisi dan budaya lokal. Siapa lagi yang akan menjaga warisan seni dan budaya Jawa
Timur kalau bukan para generasi muda. Siapa lagi yang akan menjaga tradisi
Gandrung Banyuwangi, kalau bukan para pelajar?!***
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!