SIMS, KENISCAYAAN YANG TIDAK BISA DIMUNGKIRI

SIMS, KENISCAYAAN YANG TIDAK BISA DIMUNGKIRI

Batu ternyata tidak lagi sedingin beberapa tahun yang lalu. Lalu Lalang mobil seolah tiada henti. Kota kecil di pinggiran Malang ini seolah tidak pernah tidur, 24 jam terjaga. Wisatawan lokal maupun interlokal selalu tampak di berbagai lokasi yang memang tersaji melimpah di Batu. Destinasi wisata berbasis keasrian alam maupun buatan tangan kreatif manusia semua ada. Mau yang tradisional ataupun yang modern tinggal mengikuti selera pengunjung. Transformasi inilah yang tampaknya menjadi salah satu faktor Batu tidak lagi dingin.

Namun, tim SMP Negeri 1 Muncar datang dari Bumi Blambangan, Banyuwangi, ke Batu ini tidak hendak berwisata. Kami datang dalam rangka mewakili Pemkab Banyuwangi untuk mengikuti Simposium dan Pameran Pelayanan Publik yang digelar oleh Pemprov Jatim dari tanggal 23 – 25 November 2023. Tempat kegiatan cukup menggoda, yaitu di halaman parkir Jatim Park 3.  Peserta pameran terdiri atas seluruh Pemkab yang ada di Jatim. Mereka berpartisipasi dengan membawa keungguluan inovasi berbasis digital dari masing-masing OPD/SKPD. SMP Negeri 1 Muncar dalam even ini membawa SIMS (Sistem Informasi Manajemen Sekolah) yang baru satu semester dirilis.

“Sebagai pendatang baru di dunia digital school, SMP Negeri 1 Muncar masih perlu banyak penyesuaian baik dari sisi perangkat lunak maupun perangkat kasarnya. Akan tetapi, yang paling utama adalah penyesuaian pola sikap, pikir, laku, dan kerja seluruh stakeholder yang ada.” Ujar Mashudi, KS SMP Negeri 1 Muncar yang ikut serta mendampingi tim pameran.

SIMS sebagai salah satu upaya edukasi kepada murid tentang bagaimana memanfaatkan kecanggihan teknologi. HP tidak sekadar teman murid di kala jamkos (waktu KBM tidak ada guru) sehingga mereka melewatkan waktu belajarnya dengan bermain medsos atau sekadar ngegame. Kehadiran SIMS diharapkan meminimalkan jamkos karena kehadiran guru bisa tergantikan. Guru bisa mengunggah tugas dan memeriksa tugas-tugas murid melalui aplikasi SIMS ini. Bukan hanya itu, wali murid juga bisa memantau aktivitas anaknya dari rumah. SIMS diharapkan menjadi penyeimbang antara waktu penggunaan HP untuk bermain dan untuk belajar.

“Dengan adanya SIMS, layanan kepada murid semakin baik. Anak-anak tidak repot lagi mencari bahan belajar karena semua sudah ada di HP-nya. Orang tua juga tidak lagi was-was, HP digunakan untuk hal-hal yang negatif. Terima kasih SMP Negeri 1 Muncar.” Ujar salah satu wali murid saat dimintai pendapatnya terkait SIMS.

Digitalisasi di berbagai sektor kehidupan adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Sekolah harus sejak dini mengenalkan dan membiasakan penggunaan kecerdasan buatan, artificial intelligent (AI) ini kepada para murid. Kelak, anak-anak ini akan bijak dan cerdas dalam pemanfaatan media digital. Semoga!**