RAMADAN TIBA, SMPN 1 MUNCAR MENYIAPKAN MURID AGAR PUASANYA BERMAKNA

RAMADAN TIBA, SMPN 1 MUNCAR MENYIAPKAN MURID AGAR PUASANYA BERMAKNA

Sabtu (9/3) sebelum memasuki masa libur awal puasa, SMPN 1 Muncar menyiagakan para murid untuk menghadapi datangnya bulan penuh berkah, yaitu Ramadan 1445 H. Semua murid berkumpul di halaman. Pemandu acara mengawali dengan mengajak murid dan guru membaca selawat bersama-sama. Berikutnya, Bu Ika Sari, selaku koordinator BK tampil dengan wibawa, namun tetap dengan bahasa keibuannya menyampaikan tata tertib sekolah, pembatasan penggunaan HP di sekolah berdasarkan SE Kepala Dinas Pendidikan, dan diakhiri dengan tata krama murid selama bulan puasa.



Suasana hangat di halaman karena sinar  surya mulai menyebar tidak menyurutkan antuasiasme anak-anak untuk mendengarkan informasi yang akan disampaikan berikutnya. "Anak-anak, perhatikan baik-baik ya!" Demikian Bu Leti Latifah mengawali sambutan informatifnya. "Libur awal puasa dimulai tanggal 11 sampai dengan 14 Maret, tanggal 15 Maret, anak-anak masuk sekolah. Selama bulan Ramadan, jam awal masuk adalah pukul 08.00 dan jam pulang pukul 11.30. Nanti akan ada jadwal salat duhur berjamaah di masing-masing kelas." Demikian penjelasan Bu Kurikulum.


Selama bulan suci Ramadan kegiatan belajar mengajar harus diintegrasikan dengan penanaman dan penguatan sendi-sendi keimanan dan ketakwaan bagi murid. Guru harus kreatif mengelola pembelajaran selama berpuasa agar anak-anak tetap semangat belajar. Puasa bukan batasan untuk melakukan aktivitas produktif dan bermakna.

Anak-anak mesti dipahamkan tentang hakikat dan hikmah puasa selama sebulan penuh ini. Bahwa, puasa mengajarkan kepada kita semua tentang saling toleransi, saling membantu, saling mengingatkan hal baik dan buruk, dan banyak lagi hal baik yang lain. Puasa harus dimaknai sebagai   sarana pemanusiaan manusia. Puasa tidak sekadar ritual rutin pada saat Ramadan.

Sesi berikutnya adalah bekal Ramadan yang disampaikan oleh Bapak H. Suhardi. Anak-anak diajak kembali menghapalkan niat berpuasa, syarat dan rukun puasa yang harus dipenuhi, hal wajib dan sunah berpuasa, termasuk hal-hal yang bisa membatalkan puasa. "Anak-anak harus memahami itu semua karena penting agar puasa kita tidak sekadar menahan lapar dan haus. Anak-anak harus bisa menahan godaan gibah, berkata kotor, dan maksiat agar puasa kita diterima oleh Allah SWT." Tandas Pak Haji mengakhiri sesi pembekalan sebelum Ramadan ini.


Bagian terakhir dari siaga Ramadan ditutup dengan doa agar seluruh warga SMPN 1 Muncar tetap dalam lindungan Allah SWT, sehat fisik dan batin sehingga bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan paripurna.**